Disini anda bisa melihat aneka kumpulan kata-kata mutiara, Kata Bijak dll yang saya kutip dari semua sumber. Dalam artikel baru ini alangkah baiknya kita terapkan didalam
kehidupan kita karena isinya mencakup nasehat dan solusi tentang mencari pasangan yang dapat
mendekatkan kita sekaligus mengigatkan kita atas kebesaran Allah SWT. Baiklah, seprti apa Pendapat Islam Tentang Cinta yang akan saya berikan? Silahkan disimak ya...!
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu, ia berkata “Ada
seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah SAW, wahai Rasulullah, di rumahku
ada wanita yatim yang telah dilamar oleh orang berada dan orang miskin. Kami menginginkan
ia menikah dengan orang yang berada, sedangkan ia sendiri menginginkan orang
yang miskin. Maka beliau menjawab, ‘Tidak
ditampakkan bagi kedua orang yang saling mencintai gembaran-gambaran di dalam
pernikahan’.” (HR. Ibnu Majah, Al Hakim, Thabrani, Baihaqi dan lainnya).
Menurut Al Hakim, Hadits ini berstatus shahih berdasarkan
kriteria Imam Muslim. Akan tetapi, beliau tidak mentakhrijnya. Hadits ini
berstatus hasan jika ditinjau dari segala seginya.
Hindun binti Muhlab berkata, “aku tidak melihat hal-hal yang
baik atau buruk bagi wanita yang lebih utama di dalam penilaiannya, kecuali
jika ditinjau dari segi ketergantungan wanita terhadap laki-laki yang menjadi
tempat berlindungnya. Adapun yang dimaksud saling mencintai disini adalah cinta
yang didasarkan oleh nafsu seks. Cinta semacam itu palsu adanya, cepat luntur
dan meninggalkan akibat-akibat yang tidak baik.” (“Kaifa Tabni Hayataka Az-Zauziyah”, hal. 24).
Cinta yang digambarkan oleh kisah-kisah hanyalah rangkaian
mimpi yang timbul melalui khayalan dan ilusi. Ini menyebabkan manusia melihat
orang yang dicintai sebagai gambaran pria atau wanita yang ideal, yang tidak
mungkin diwujudkan dalam realitasnya. Sedangkan pada hakikatnya cinta itu
selalu menemui batu sandungan dalam perjalanannya. Oleh karena itu, cinta
sebagaimana digambarkan tersebut adalah buta adanya.
Ketika seorang berfikir tentang perkawinan, maka orang
tersebut harus dapat memilah antara ilusi dan realitas di dalam masalah cinta.
Cinta yang hakiki akan tumbuh diantara suami istri bersama
berlalunya waktu, yang didukung oleh interaksi antar keduanya. Ia akan
menggantikan cinta khayalan secara berangsur-angsur, yaitu manakala semakin
meningkat kualitas interaksi yang dimaksud. Hal ini bukan berarti tidak
diperbolehkan menikah diantara 2 orang yang saling mencintai sebelumnya, karena
cinta biasanya akan lahir setelah pernikahan sebagai akibat dari saling
mengasihi, saling memahami, interaksi yang baik dan mengenyampingkan
kenikmatan-kenikmatan yang semu.
Sumber Kutipan : Mahmud Mahdi Al-Istanbuli
1 komentar:
komentarMantabs nih gan.. dengan cara ini aku bisa tahu adab bercinta itu seperti apa dan bagimana memilih pasangan sebelum menikah.
Replyhehehe...